Selasa, 01 Mei 2012

KATA BERTUAH dari Andrea Hirata





KATA BERTUAH dari ANDREA HIRATA
By Dewi Rohayati

Adakah film yang berlabel "behind the true story", "behind the novel of...", "Diangkat dari novel karya..." yang lebih bagus dari aslinya/dari novelnya???
Kebetulan saya belum menenukannya. Ada sepertinya, tapi sangat sedikit.

Sang Pemimpi? Tak. AAC? Apalagi itu..
Gone With The Winds'nya Margaret Mitchell? No. Independence Day? Tidak pula.

God Father??? Hehe, tak tau awak, filmnya keren, bertabur bintang...Al Pacino, Robert de Niro dll...tapi novelnya belum baca.

Harry Potter? Tetep lebih leren novelnya menurut saya mah, relatif memang. Tapi novelnya bertabur kata bertuah yang sangat keren, sebagai contoh, berikut kurang lebih kata-kata Albus Dumbledore kepada Harry Potter; 
"Bukan kemampuanmu yang menentukan siapa dirimu, tapi pilihan-pilihan yang kau ambil dalam hidupmu."  

Tapi menurutku, kata-kata bertuah dari Andrea Hirata lebih keren n lebih "layak kutip"...apalagi di novel Sang Pemimpi (terbaik dari tetralogi Laskar Pelangi, lagi-lagi; cuma menurut saya ya, hehe).Tak percaya?? Ini dia kata-kata bertuahnya.

Ia tersenyum penuh semangat. Agaknya ia juga bertekad memerdekakan  dirinya Dari duka yang membelengunya seumur hidup. Ia telah berdamai dg. kesedihan & siap menantang nasibnya.

Leo Yolstoy; Tuhan tahu, tapi menunggu.

Sastra, muara segala keindahan.

Kupandangi punggung ayahku sampai jauh…betapa aku mencintai laki-laki pendiam itu. Setiap hari aku bertemu dengannya…tapi setiap hari aku merindukannya.

Kemampuan mengantisipasi suatu akibat memang memerlukan daya pikir tertentu.

Sikap realistis  sesungguhnya berbahaya karena ia memiliki hubungan linear dengan rasa pesimistis.

Pak Mustar; Mengapa kau berhenti bercita-cita bujang?! Pahamkah engkau? Berhenti bercita-cita adalah tragedi terbesar dalam hidup manusia??

Arai; Tanpa mimpi, orang seperti kita akan mati….kita tak kan pernah mendahului nasib kita.

Ikal; Pesimistis tak lebih dari sikap takabbur mendahului nasib!
          …mentalitas merealisasikan ide menjadi tindakan nyata barangkali bisa dipertimbangkan jadi mata pelajaran di sekolah-sekolah.

Jika seseorang menginginkan sesuatu selama bertahun2, sampai hampir senewen (Obsesi kumpulsif), maka ia merasa sedikit takut saat keinginannya akan segera terwujud di depan batang hidungnya.

Arai adalah seniman kehidupan sehari-hari.

Sekolah tidak mengajarkan hal-hal apa yang harus kita pikirkan, tapi mengajarkan kita cara berpikir.

Pesan Ibu Ikal sebelum Ikal ke Eropa; Yang pertama harus kalian lakukan adalah TEMUKAN MESJID.

Ikal; bagiku, JILBAB adalah piagam kemenangan gilang gemilang, kemenangan terbesar bagi seorang perempuan Islam atas dirinya, jamannya, & atas dunia.

Argumentasi dahsyat Arai; …Harun Yahya (dll nama tokoh) punya wewenang ilmiah untuk…

Ikal; Ia (ayahku) tak pernah sekali pun berhenti meyakini anaknya.

Hari ini seluruh umat manusia menjadi setitik air di atas samudra pengetahuan ALLAH…berlapis-lapis tak terhingga di luar jangkauan akal manusia.

Berbuat baik pada titik di mana aku berdiri, itulah sesungguhnya sikap realistis.